Review Film Satria Bergitar | Rhoma Irama

Rhoma Irama | Satria Bergitar

Sebuah film yang digarap oleh sutradara Nurhadie Irawan ini diproduksi pada tahun 1984. Skenario ditulis oleh Rhoma Irama yang juga sebagai pemeran utama, selain Rhoma ada pula Ricca Rachim, Soultan Saladin, Farida Pasha, WD. Moctharm, Mathias Muchus, Urip Arphan, dan Joescano Jusuph. Penata musik digarap oleh Idris Sardi dan Rhoma Irama, dan sebagai poduser oleh Benny Muharam. 

Film ini bercerita pada suatu negeri Antioch Gaza, dikisahkan raja Wasit Aron sedang menyusun kekuatan untuk merebut kembali tahtanya yang direbut oleh Abu Garin. putri raja Wasit yang bernama Tirza selalu dikejat oleh Abu Garin dengan tujuan untuk menikahinya dan mengambil batu mustika yang bernama Mutiara Samudera. Peperangan keduanya selalu terjadi, hingga pada suatu ketika raja Wasit kedatangan seorang musafir yang selalu membawa gitar. Satria bergitar tersebuta adalah Rhoma yang berhasil mengajak sang raja beserta para pengikutnya memeluk agama Islam setelah Rhoma berhasil menunjukkan kesaktianya mengobati luka sang putri raja. Lanjut cerita Abu Garin berhasil menculik putri Tirza dengan segala cara tipu muslihatnya yang licik, Rhoma menyusun rencana untuk menyelamatkan sang putri dengan menyamar sebagai rombongan musik dan berhasil masuk ke dalam istana Abu Garin. 

Di dalam istana Rhoma berhasil mengelabui dan menghibur dalam acara pernikahan paksa Abu Garin dengan putri Tirza, tetapi kedok Rhoma terbongkar dengan penghianatan Banezar yang membuka semua rencana Rhoma. Kemudian terjadilah sebuah pertarungan yang sengit antara Rhoma dengan Banezar, di situasi pertarungan ini Rhoma mangajukan pemintaan kepada Abu Garin, dengan syarat ia akan menyerahkan batu mustika jika Abu Garin mau bertarung dengan Rhoma. Akhirnya Abu Garin kalah dan tewas di tangan Rhoma, singkat cerita Raja Wasit Aron kembali memperoleh tahtanya, sedangkan Rhoma kembali meneruskan perjalananya sebagai musafir dan menolak pengankatanya untuk menjadi raja.