Banner

Cara kerja AC dan Jenis-Jenis AC

Posted By Sapta Jayas on Saturday, November 5, 2016 | November 05, 2016

Cara kerja AC dan Jenis-Jenis AC
Skema AC ( Air Conditioner )
Saat udara panas banyak orang mulai mencari tempat yang lebih dingin. Kayak AC ( Air Conditioner ) adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara, tentunya dari kondisi yang semula nggak nyaman menjadi lebih nyaman. AC pada dasarnya sama dengan lemari es. AC juga memanfaatkan penguapan refrigerant ( Bahan yang mengadung suhu dingin ), yang biasanya berbahan “Freon”.

  •  Cara kerja AC ( Air Conditioner ) : 
  1. Kompresor menekan gas freon dingin sehingga berubah menjadi gas freon bertekanan yang panas
  2. Gas panas ini kemudian mengalir kedalam sebuah susunan kumparan yang dapat menghilangkan panasnya dan mengkondensasikanya menjadi bentuk cair. 
  3. Cairan freon kemudian mengalir melalui katup ekspansi, yang pada proses tersebut akan menguapkanya menjadi gas freon dingin bertekanan rendah. 
  4. Gas dingin ini kemudian akan mengalir melalui susunan kumparan yang dapat memungkinkan gas menyerap panas dan mendinginkan udara di dalam bangunan. Proses ini akan membentuk sebuah siklus atau proses terus menerus terjadi kesetimbangan. Freon yang mengalir dalam prose ini mengadung pelumas ringan yang akan melumasi bagian kompresornya. 
  • Jenis-Jenis AC ( Air Conditioner ) : 
  1. AC Window Bukan berarti angin cendela, tapi memang AC jenis ini sering terlihatmenempel di dinding dan sering berdekatan dan hampir seukuran dengan jendela bangunan. AC window memiliki bagian-bagian : • Sebuah Kompresor • Katup ekspansi • Kumparan panas ( Di luar ) • Kumparan dingin ( Di dalam ) • 2 kipas angin/fan • Unit pengendali Kipas akan meniup udara melalui kumparan untuk meningkatkan kemampuanya, untuk memisahkan panas ( Dan dialirkan ke udara luar ) dan juga mengalihkan udar dingin ( Yang dialirkan kedalam bangunan ). 
  2. AC Split Karena mengandung kata split=pisah, AC jenis ini memang memisahkan sisi panas dari sisi dingin dari sistemnya. Sisi dingin, terdiri dari katup ekspansi dan kumparan dingin, biasanya diletakkan air hadler ( Pengatur Udara ) tersendiri. Air hadler akan meniupkan udara melalui kumparan dan meneruskan udara ke seluruh bangunan dengan memggunakan serangkaian duct ( Semacam Kotak Penyalur ). Sisi panasnya, yang sering dikenal sebagai unit pengkondensian bekerja di luar ruang bangunan. Unit ini terdiri dari kumparan spiral panjang yang berbentuk sperti silinder. Di dalam kumparan tersebut terdapat kipas yang mendorong udara ke koil, dibantu oleh kompresor tahan cuaca dan pengontrol logika. Sistem dengan pendekatan ini berkembang selama beberapa tahun karena biayanya yang murah dan juga bisa mengurangi kebisingan dalam rumah ( karena bagian bising ada di luar ruangan ). 
  3. AC Sistem Chilled Water Pada bangunan besar dan sering pada bangunan berlantai banyak, sistem split mulai ditinggalkan karena jarak aliran yang terbatas. Pada sistem Chilled Water, keseluruhan AC berdiri di atap atau di belakang bangunan. Sistem ini mendinginkan air hingga 4.4 dan 7.2 derajat celcius. Chilled Water ( Air Dingin ) ini kemudian dialirkan lewat pipa ke seluruh bangunan dan dihubungkan pada air hadler sesuai kebutuhan. Sistem ini tidak memiliki batas jarak aliran udara jika pipa air di-insulasi dengan baik. 
  4. AC Cooling Tower Sistem ini lebih efisien daripada sistem sebelumnya yang selalu memisahkan panas dari luar kumparan. Sistem AC Cooling Tower menghasilkan aliran air bersuhu rendah yang mengalir melalui penukar panas dan mendinginkan koil panas. Dengan ini. Energi akan lebih hemat ( Khususnya pada area yang kelembapanya rendah). Pada prinsipnya, Cooling Tower melalui tahapan :
    • Meniupkan udara pada aliran air sehingga sebagian daripadanya menguap. 
    • Dengan demikian, titik air akan menempel pada kelembapan jalinan plastik.
    • Udara meniupnya melalui jalinan pada sudut tegak lurus untuk mengalirkan air.
    • Penguapan akan mendinginkan aliran air. 
    • Karena sejumlah air menguap, Cooling Tower akan secara konstan menambahkan air ke sistem ini untuk memberikan perbedaan kondisi. Jumlah pendinginan yang diperoleh Cooling Tower bergantung pada kelembapan udara relatif dan tekanan udara.
Share this

Blog, Updated at: November 05, 2016

0 komentar:

Post a Comment

#saptajayasrecords