Banner

Review Album Kamar Gelap | Efek Rumah Kaca

Posted By Sapta Jayas on Saturday, December 3, 2016 | December 03, 2016

Review Album Kamar Gelap | Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca | Kamar Gelap
Ketika single cinta melulu berhasil membuat band yang berangkat dari sidestream ini menjadi populer sampai ke permukaan, pastinya tugas mereka amat berat. Ada banyak audiens terjaring oleh kail yang ditebar mereka, pertaruhanya satu, ketika sudah di permukaan, bisakah mereka mencoba pertaruhanya? Plus kita tahu bahwa industri musik tidaklah memikirkan seberapa estetiknya satu band. Bagi band yang sukses di album pertama pun, hati-hati kalau industri punya istilah "kutukan album kedua". Lalu apakah Kamar Gelap bisa rawan potensi untuk jadi sebuah kutukan?

Perlu diakui bahwa progresivitas mereka di album ini boleh diacungi jempol. Dibandingkan dengan album pertama, di album ini mereka makinkeras mengkritik. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka menggunakan istilah-istilah seperti "Mosi Tidak Percaya", "Kenakalan Remaja di Era Informatika" di judul lagunya, demi menohok langsung ke sasaran yang mungkin saja mendengarkan. Selain itu, ada beberapa lagu yang lebih bermuatan nasehat, dari ajakan untuk peduli lingkungan pada lagu "Hujan Jangan Marah", pentingnya sedikit bersikap patriotis di lagu "Menjadi Indonesia", ajakan untuk mencintai buku pada lagu "Jangan Bakar Buku" sama pentingnya mengkritisi soal-soal berat tentang urbanisasi di lagu "Banyak Asap Disana" atau persoalan ringan tentang menjaga keseimbangan hidup dalam lagu "Balerina" semua disajikan di album ini. Menarik memang, namun ini bisa jadi bumerang, karena terlalu banyak mengkritik, bisa jadi mereka dicap terlalu frontal, karena mungkin  di luar sana, tidak semua terlalu responsif dengan kritik yang berat, karena esensi pertama bagi pendengar awam adalah musik yang enak didengar. Ini kemudian menjadi pe-er bagi Efek Rumah Kaca. Apakah kemudian "Kenakalan Remaja di Era Informatika" sebagai single pertama bisa sekuat "Cinta Melulu" yang notabene sama-sama menyentil kritik sosial. Secara penyampaian estetika musikal, Cholil & co. sudah jauh lebih baik. Banyak pendekatan baru, dari jazz sampai rock progresif, punk sampai indie rock, tanpa melupakan ciri khas ini adalah sebuah pencapaian yang mendekati sempurna. Ibarat mulai dewasa, kritik Efek Rumah Kaca makin pedas di album kedua ini.

Di CD album Kamar Gelap - Efek Rumah Kaca ini memuat 12 track lagu di dalamnya :
1. Tubuhmu Membiru  Tragis
2. Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa
3. Mosi Tidak Percaya
4. Lagu Kesepian
5. Hujan Jangan Marah
6. Kenakalan Remaja di Era Informatika
7. Menjadi Indonesia
8. Kamar Gelap
9. Jangan Bakar Buku
10. Banyak Asap Disana
11. Laki-Laki Pemalu
12. Balerina
Share this

Blog, Updated at: December 03, 2016

0 komentar:

Post a Comment

#saptajayasrecords